MIN 5 Bener Merih (Gunari, S.Pd)— Kegiatan TPQ MI Negeri 5 Bener Meriah Jum’at 19 Februari 2021. Yang di bimbing oleh Ustad Saiful Bahri salah satu panitia masjid agung Babusalam Kabupaten Bener Meriah, Sengaja di undang oleh Bapak Kepala MI Negeri 5 Bener Meriah H. Ahdi S.Pd untuk Membimbing sekaligus mengajar Siswa/Siswi Dan Para dewan guru Untuk Belajar Tahsinul Qur’an serta belajar irama membaca Al Qur’an di MI Negeri 5 Bener Meriah.
Diriwayatkan dari Utsman bin Affan RA bahwa Nabi SAW bersabda, ”Sebaik-baik kamu ialah orang yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya (kepada orang lain).” (HR Bukhari dan Muslim)
Banyak sekali keutamaan membaca ayat Al-Qur’an, baik keutamaan membaca ayat Al-Qur’an secara umum maupun secara khusus. Membaca Al-Qur’an sendiri termasuk ibadah paling utama di antara ibadah-ibadah yang lain, sebagaimana yang diriwayatkan oleh an-Nu‘man ibn Basyir:
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِي قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ
Artinya: Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an.” (HR. al-Baihaqi).
Kemudian, orang mukmin yang selalu membaca Al-Qur’an digambarkan dalam hadits Abu Dawud, seperti buah yang wangi dan manis. Kemudian orang mukmin yang tidak suka membaca Al-Qur’an digambarkan seperti buah yang rasanya manis namun tidak wangi. Selanjutnya orang fasik yang suka membaca Al-Qur’an digambarkan seperti buah yang aromanya wangi namun rasanya pahit.
Terakhir, orang fasik yang tidak suka membaca Al-Qur’an, digambarkan seperti buah yang tidak beraroma dan rasanya juga pahit. Al-Qur’an sendiri mengungkapkan, “Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat,” (QS. Al-A‘raf [7]: 204). Menurut para ulama tafsir, adanya perintah menyimak bacaan Al-Qur’an berarti adanya perintah membaca Al-Qur’an. Jika mendengar saja sudah mengundang rahmat, apalagi membacanya.
Hadits tentang keutamaan membaca Al-Qur’an yang cukup familiar adalah hadits riwayat Abdullah Ibnu Mas‘ud yang menyatakan, setiap huruf yang dibaca akan diberi balasan satu kebaikan. Setiap kebaikan dilipatkan menjadi sepuluh, sebagaimana berikut ini.
عن عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Artinya: Kata ‘Abdullah ibn Mas‘ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf,” (HR. At-Tirmidzi).
Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/116677/keutamaan-membaca-al-qur-an-dalam-hadits-rasulullah
Tinggalkan Komentar